Petani Tambak di Demak Terima Modal 1 M dari PT Pelni
By Admin
nusakini.com-Demak-Sebanyak 36 petani tambak di Kabupaten Demak menerima bantuan modal hingga 1 (satu) milyar rupiah dari PT Pelni. Modal tersebut digelontorkan sebagai wujud kerjasama antara Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Demak dengan PT. Pelni (Persero). Demikian diungkapkan Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Demak Ir. Hari Adi Soesilo, M.Si di ruang kerjanya, Rabu (6/2).
Menurut Kadinlutkan, bantuan modal yang diberikan oleh PT Pelni akan dicairkan dalam dua tahap. “Untuk tahap pertama, sebanyak 30 petani tambak menerima modal. Tahap kedua, modal dikucurkan kepada 6 petani tambak. Sedangkan besar modal yang diterima bervariasi. Dari 20 hingga 50 juta rupiah”, tuturnya.
Hari Adi Soesilo menambahkan, bantuan modal tersebut diharapkan dapat digunakan para petani untuk memperbesar usahanya. “Mereka yang menerima bantuan kan tergabung dalam Kelompok pengglondongan bandeng. Jadi harapannya, modal yang diterima bisa digunakan untuk membeli lebih banyak bibit bandeng. Sehingga harapannya panen juga akan lebih banyak”.
Hal senada juga diungkapkan Kabid Budidaya Dinas Kelautan dan Perikanan, Sriyono. Menurutnya modal yang diberikan oleh PT Pelni ini merupakan bentuk kemitraan yang bergerak di bidang kemaritiman, seperti budidaya tambak ikan, udang, dan pelestarian terumbu karang serta kesejahteraan masyarakat di sekitar perairan. “Kita beri modal dan juga membimbing petani untuk berbudidaya dengan ramah lingkungan lestari dan berkelanjutan. Sehingga tidak merusak alam,” tambah Sriyono.
Sementara itu, Ali Mahfudh Warga Wonoagung Karangtengah salah satu penerima pinjaman sangat bersyukur dengan pinjaman modal yang diberikan oleh PT PELNI. “Alhamdulillah, saya bisa menerima bantuan modal hingga 40 juta. Rencananya uang tersebut akan kami manfaatkan untuk memperbesar usaha. Yang semula pengglondongan benih bandeng hanya mampu 200-300 ekor, sekarang bisa mencapai 1000 – 3000 ekor” katanya.
Ali Mahfud pun berkomitmen untuk mengembalikan modal sebelum jatuh tempo. “Inshaa Allah sebelum tahun ketiga, modal sudah bisa saya kembalikan. Sehingga bisa kami ambil lagi untu lebih memperbesar usaha. Jika usaha kami sukses, kami bisa mengajak petani tambak untuk bersama mengelola usaha pengglondongan bandeng”, pungkasnya. (p/ab)